Posted in Film

Review Film Dear Nathan Baper paket combo!

Sutradara: Indra Gunawan 

Produser: Gope T. Samtani 

Penulis:

– Bagus bramanti 

– Gea Rexy 

– Erisca Febriani 

Produksi: Rapi Film 
——————————————————————————————————

Film Dear Nathan adalah film yang diadaptasi dari novel Dear Nathan karya Erisca Febriani, yang akan tayang pada 23 Maret 2017. 

Ini adalah cast yang akan menjadi pemain di filn Dear Nathan 

– Amanda Rawles 

– Jefri Nichol 

– Surya Saputra 

– Ryan Wijaya 

– Beby Tsabina 

– Diandra Agatha 

– Kevin Ardilova 

– Faiz Fadil 

– Chicco Kurniawan 

– Karina Suwandi 

– Ayu Diah Pasha 

– Raquel Katie Larkin 

– Dll 

Bagi yang sudah membaca bukunya, pasti sudah tahu, sebaper apa ceritanya.

Tapi, enggak mungkin kan, kalau cerita yang di buku dan di film sama. Pasti ada yang beda.

Nah, kalau dari sinopsis filmnya sih, gadis kaku yang jatuh cinta sama cowok yang urakan——bad boy—— cowo urakan itu diperankan oleh sitampan Jefri Nichol dan cewek kaku yang diperankan oleh Amanda Rawles. Siapa yang enggak tahu sama mereka berdua, iya kan ? Cantik dan tampan, sesuai dengan ekspetasi para pembaca buku, kan. 

Zaman sekarang banyak banget film-film tentang cinta. Ada yang baper-baper klasik, adaaa. Ada yang baper-baper lebay, adaaa. Ada yang baper-baper bikin gak bisa tidur adaa. Ada yang baper-baper ketagihan, adaaa. 

Intinya, perkembangan film Indonesia semakin bagus banget sih. 

Film Dear Nathan itu masuk kategori film yang baper-baper bikin ketagihan. 

Pasti kebayang terus scenenya, pasti pengen nonton lagi, pasti baper banget, bapernya baper paket combo ini tuh. 

Cocok banget buat geng-geng anak muda zaman sekarang. Karena apa ? Karena di film Dear Nathan ini, memberikan pesan bahwa, cowok bad boy belum tentu hatinya berantakan juga, ada alasan yang berakal pula kenapa peran Nathan di sini itu sering berantem dan tawuran, dan dibalik nakalnya dia pasti ada rahasia besar yang mengejutkan. Perihal perempuanpun ada pesannya di sini, menjadi perempuan itu harus tegas, tegas memilih kepada siapa hatinya harus berlabuh, jangan di setiap tempat hatinya harus berlabuh hanya karena rasa yang sementara. Selain itu, arti persahabatan yang bener-bener sahabat itu ada di sini, sahabat yang meskipun sahabat, tapi enggak bisa melulu bisa mengatur hidup sahabatnya yang lain, harus nurut dengan semua ucapannya, karena peran sahabat itu bukan yang seperti itu, tapi yang selalu mendukung. 

Plot twist tadi adalah warna-warni dan serba-serbi yang membuat film Dear Nathan oke oce banget. 

Kesalahan buat filmnya sih, kenapa harus ngebuat sigadis kaku jadi agak agresif. Itu sedikit ganggu sih, karena dari sinopsis dan dari bukunya enggak seperti yang aku bayangkan. Karena gadis kaku tuh, bukan yang seperti itu.
Tapi enggak disepanjang scenenya peran Salma jadi cewek kaku yang agak gresif kok, cuman sebagian-sebagian aja.  Kesalahannya itu aja sih.
Perihal ada beberapa adegan yang berbeda dengan yang di buku kalau menurutku itu keunggulan filmnya. 

Kesalahan yang tadi emang menganggu, tapi itu jadi hal yang unik seiring berjalannya film. 

Jadi, sebagai pembaca novelnya lalu penonton pertama di kota Bandung (pamer abis nobar) filmnya, sama sekali enggak kecewa sama hasilnya sih. Suka banget sama filmya ♡♡♡

Lots of love, Wida Nur Haliza for JefriNichol and readers ♡♡♡

Posted in Poetry

World Poetry Day (2)

————TANDA SERU!!!———— 

Apa yang aku rasakan ini klise! 
Jenuh tidak, bosan iya!
Ah, sama saja, bodoh! 

Apa-apa katamu itu benar!
Untukku itu nol besar!

Kupikir percuma bersua dengan kabut!

Hasilnya aku lagi yang kabur!
Dan yang tersisa hanya duri mawar merah! 

Tajam, namun tempat asalnya indah!
Bodoh ku selalu bodoh! 
Ingin dendam lanjutnya rindu!
Ingin marah lanjutnya sayang! 

Tak bisa kah kau terus di sini?!

Jangan muncul lalu hilang, hingga kau ulangi tanpa ampun!!

Tapi
Ah!

Yasudahlah, Captain!

Aku ini hanya halu saja!

Sesungguhnya, aku lelah!

Tapi tetap ingin di sini! 
Jangan tanya, tolong!

(Ditulis pada hari puisi sedunia, teruntuk dia yang merasa. Pun untuk rasa terima kasihku kepada puisi, selalu hadir mewakili perasaan ini)

Lots of love, Wida Nur haliza

Posted in Poetry

World Poetry Day 

———— WEREWOLF ———— 

Kali ini dia berbeda.
Hangat disela-sela dinginnya malam,
Lembut namun burik tak ter-elakan.
Jangan salah, dia hebat, harimaupun kalah.

Menyelinap di balik gelap.
Bersembunyi bukan takut mati.
Namun ciut iya pada sedikit api.
Yang pernah lukai diri.

Ada kalanya. Gemuruh suara temanku, bersekongkol dengan sepi. Sepi, bersama kabut.
Ingin berbuat lebih tapi apa dayanya?
Ingin mencari celah kebahagian, tapi di mana? Ia tak pandai beradaptasi

Serasa bodoh ber-argumen dengan domba.
Tak beri cara domba menghina
Diterkam domba berbuat apa?
Dia itu manusia serigala.

Buang waktu kau pikir aku berbohong.
Berbohong bukan keahliannya.
Dia handal mencium, mencium siapa selanjutnya.
Yang akan menjadi teman makannya.

Buruk rupa ia memang nyata.
Jangan kira serigala sempurna.
Dipandang hina ia bisa.
Namun dia bukan manusia tercela!

(Ditulis pada hari puisi sedunia, bersama Nur Haryanto——IG @nur_haryanto——)

Lots of love, from both of us

Posted in Poetry

Puisi Buaya 2 

​–Sahabat Buaya–

Tanpa peringatan, Hujan datang.
Penat seakan memeluk. 
Raga sepenuhnya tak berdaya. 
Memancing masa yang sudah berlalu, untuk datang. 

Nakal! 
Tak berani mengaku
tapi berani menampakan. 

Ngarai berair memberitahu. 

Ternyata, Dia adalah sahabat Buaya!

All the love, Wida Nur Haliza

Posted in Poetry

Puisi Buaya 1 

​–Buaya bercula dua–

Ranah perasaanku sudah panas!
Hatiku tidak sekuat dahulu!
Mataku sudah terlampau bosan!

Kenapa, makhluk aneh itu selalu muncul!
Seram juga.
Melihat yang seharusnya tidak kulihat. 
Marah juga. 
Mengetahui bahwa sosok itu terus muncul.

Tak berguna Aku bergulat dengan rasa yang sudah mati! 

Enyah sana! 

Dasar, Buaya bercula dua!

All the love, Wida Nur Haliza

Posted in Books

Resensi Buku Garis Waktu – Fiersa Besari 

​Judul: Garis Waktu 

Penulis: Fiersa Besari 

Penerbit: MediaKita 

Bahasa: Indonesia 

Tebal halaman: 210 halaman 

Cetakan pertama: 2016 

ISBN: 9789797945251

Genre: Kumpulan Cerita 

Pengulas: Wida Nur Haliza 

———————————-

Garis waktu adalah kumpulan cerita atau rangkuman tulisan yang dibuat oleh Fiersa Besari. Fiersa Besari (atau akrab disapa Bung) adalah seorang musisi independen asal Bandung. Yang memulai eksistensinya didunia musik pada tahun 2012 dengan meluncurkan album berjudul “11:11” lalu kembali membuat album pada tahun 2013 yang berjudul “Tempat Aku Pulang” dan album “Konspirasi Alam Semesta” pada tahun 2015 . Tetapi, pada album Konspirasi Alam Semesta, Bung tidak hanya membuat lagu, tapi juga sebuah albook ( album dan buku) yaitu peleburan antara sastra dan musik, dengan menyuguhkan cerita tentang cinta. 

Garis Waktu adalah buku pertama dari Bung. Bung memberikan kesan yang baik dibuku pertamanya, karena selalu ada warna yang berbeda dari buku lainnya, yang membuat pembaca akan selalu menunggu karya selanjutnya dari Bung. Selain pembaca dibuat jatuh cinta oleh setiap kata-kata yang dihidangkan oleh Bung. kutipan-kutipan pada buku ini pun dapat dijadikan inspirasi atau pelajaran untuk kehidupan pembaca.  
Berikut adalah satu dari beberapa kutipan yang ada di buku Garis Waktu 

“Emosi hanya akan membuat seseorang menjadi bodoh. Marah tidak marah, masa lalu tidak bisa diubah. Dan angkara tidak bisa memperbaiki apapun” 

“Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu”

“Maka dari itu, temani langkahku dalam perjalanan menuju kedewesaan. Tegapkan aku bila aku jatuh. Rundukkan aku saat terlampau angkuh. Karena tatkala jiwaku rapuh, kaulah yang mampu membuatku kembali utuh. Jadikan aku bagian hidupmu. Libatkan aku dalam sepak terjangmu. Percayalah, kau selalu ada di degup jantungku”

“Tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi, aku bersyukur lahir di keluarga ini dari rahim seorang perempuan yang mengagumkan” 


“Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur… Kau juga” 

Selain itu, kumpulan cerita ini terkesan tidak terlalu banyak basa-basi, meskipun diceritakan dari tahun 2012-2016. Atau bisa dikatakan juga bahwa kumpulan cerita ini singkat namun rapih dan banyak kesan. 

Ceritanya sangat melatih hati agar tetap tegar, dan tidak terlalu bersedu sedan , saat tertolaknya semua harapan. 

penggunaan bahasanya yang indah tidak akan membuat pembaca bosan.

Ditambah lagi dengan adanya versi lagu dari Garis Waktu, yang semakin membuat para pembaca baperrrrrr. 

 Lagu Garis Waktu dari Fiersa Besari dapat kamu unduh di sini

 
Selamat membaca dan selamat baper

Posted in Poetry

Hugger

Kau adalah pusat senjaku,

Segala tingkah tidak terduga adalah kelebihan yang paling menggemaskan.

Barisan waktu tidak akan berani menghapus semua kisah terbaik,
Pun tak ada benci yang rakus menggengam hatimu untuk menjauh dari aku sang pendengar.

Sekali dua bahkan puluhan kita berbeda arah namun, sebuah tepukan hangat selalu mencairkan ego.

Dan pada akhirnya kau adalah tempat aku singgah, yang tidak akan pernah siap kau tinggalkan.

Kadang kala aku salah memilih jalan, lalu kau memberi petunjuk agar aku tak terjebak.

Dan perhatian kecil yang kau lontarkan teramat gamblang agar aku selalu begini ada-nya, menjadi aku yang bukan dia ataupun mereka.

Kawan

Sebuah kata nan singkat yang tak sulit aku sebutkan namun senyuman haru selalu mencuri kesempatan untuk itu

Maka kawan, kata mulia ini aku tujukan padamu.

Terima kasih, teramat sangat.

Sudah sudi berkelana dan meraba segala tanya semesta bersamaku.

Lots of love, Wida Nur Haliza

Posted in Books

Review buku FOUR -Veronica Roth 

Judul buku : FOUR

Penulis : Veronica Roth 

Penerjemah : Esti Budihabsari

Penerbit : PT Mizan Pustaka

Genre : Distopia

Bahasa : Indonesia

Cetakan 1 : Desember 2014

Tebal : 288 halaman

ISBN : 978-979-433-859-9

Harga : Rp. 59.000-,

Rating : 5/5

 

SINOPSIS

Dua tahun sebelum Beatrice Prior menentukan takdirnya, putra pemimpin Abnegation melakukan hal yang sama. Tobias Eaton berkhianat dari Abnegation, berpindah ke Dauntless, dan berubah menjadi Four. Mencari kebebasan dan kehidupan yang bebas dari masa lalu. Ternyata di Dauntless pun Four masih meragukan pilihannya. Apalagi secara tak sengaja dia mengetahui persekongkolan antara pemimpin Dauntless dan Erudite. Sementara, sang ibun yang ternyata masih hidup menginginkannya bergabung dengan factionless.

Haruskah Four kembali berkhianat? Pantaskah faksi ‘tanoa pamrih’ yang ternyata menyembunyikan monster sekejam Marcus Eaton diselamatkan? Four dihadapkan pada pilhan sulit. Mungkinkah pengkhianat memunculkan kebebasan?

Four: A Divergent Collection, mengisahkan perjalanan Divergent Trilogy dari sudut pandang Tobias Eaton. Dengan bonus tiga kisah eksklusif bersama Tris. Kisah pelengkap Divergent Trilogy yang romantis penuh aksi.

 
REVIEW

Divergent Trilogy adalah novel bergenre distopia— menceritakan keadaan dunia yang lebih buruk dari sekarang, faktornya bisa dari perang atau pemerintahan ditaktor — membuat nama Veronica Roth mendunia yang membuat debutnya langsung menjadi fenomena dan mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain Favorite Book Fiction 2012 dari Goodreads dan Best Goodreads Author. Divergent trilogy banyak sekali digemari oleh anak remaja, apalagi ketika melihat Four yang diperankan oleh Theo James di film, dan Shailen Woodley yang sangat mahir memerankan perannya. Tokoh Four tak pernah menghilang—dia masuk ke cerita sebagai Four, instruktur, teman, kekasih, dan pasangan setara Tris. Four selalu menjadi karakter yang ingin aku kembangkan karena dia selalu terasa hidup bagiku saat dia muncul di tulisan, dia sangat kuat bagiku terutama dari caranya terus mengatasi kesulitan, dan bahkan di beberapa kesempatan, dia justru berkembang karena kesulitan itu. Jelas Veronica Roth di bagian ‘pengantar penulis’ didalam buku FOUR.

Memang dari pertama saya menonton film Divergent, Insurgent, dan Allegiant. Sosok Four adalah tokoh yang membuat penasaran, bagaimana masa lalunya, bagaimana sudut pandangnya dalam bagian ini-itu atau mengapa dia menakuti ayahnya.

Dari buku FOUR yang menggunakan sudut pandang Four ini telah menghapus semua rasa penasaran saya.

Tobias Eaton adalah putra dari pemimpin Abnegation, yang ingin bebas dari masa lalunya, yang ingin bebas dari ayahnya. yang bisa ia lakukan dengan mengkhianati Faction nya sendiri—Abnegation— . saat simulasi Tori—pengawas simulasi— sudah mengetahui apa yang terjadi pada Tobias, namun ia memberitahu Tobias bahwa hasilnya adalah Abnegation. Tobias sama sekali tidak senang kabar bahwa hasilnya adalah Abnegation. “apa saja. Apa saja asal bukan Abnegation” hlm 18

“Apabila kau memilih Abnegation, kau tak akan bisa lari darinya.” Hlm 35

Aku ingin bebas

Aku ingin bebas

Aku ingin bebas

Tiga kata yang ia lakukan ia akan bebas, dan jika ia tak melakukannya ia akan dikelilingi rasa cemas dan takut.

Lalu, Dauntless adalah pilihannya. Pun yang mengubahnya dari si kaku yang lemah menjadi kuat dan termasuk orang pertama yang hanya memiliki empat ketakutan, itulah mengapa Tobias mengubah namanya menjadi Four.

Tetapi Four masih ragu dengan pilihannya, dengan menjadi Dauntless semua ketakutannya masih belum menghilang. Lalu satu hal yang membuatnya semakin kacau ketika seorang wanita yang sudah lama menghilang, muncul kembali dan membujuk Four untuk menjadi Factionless. Apalagi ketika Four menangkap basah rencana keji Erudite dengan Dauntless. Dan berita duka ketika Amar—sahabatnya— meninggal. Belum lagi Eric yang selalu tidak ingin kalah saing dengan Four. Jeanine yang terus curiga pada dirinya, dan ayahnya muncul sebagai ketakutan pertamanya yang membuatnya ciut. Lalu datang seorang gadis Abnegation yang telah mencuri hatinya.

Semua masalah yang dihadapi Four ini yang membuat buku FOUR sangat betah untuk dibaca. Apalagi kalian penggemar Divergent Trilogy, buku ini wajib kalian baca. Kalian akan menemukan sosok Four dari yang lemah hingga bijaksana dan luar biasa.

Tidak ada kekurangan untuk buku ini, saya menikmati setiap bab yang disuguhkan oleh Veronica Roth.

ONE CHOICE WILL FREE HIM

Posted in Poetry

Endless Mind 

​Lelah seolah menjabat tangan Menggenggam rasa takut
Menggandeng tetesan keringat
Hingga kenyataan tak mampu dibeli

Angin berhembus terlalu kencang
Menerbangkan fikir dan rasa sejak tadi petang
Buntu fikir saat perlahan hilang terang
Menjelang langit dibubuhi bintang

Gemintang membuat diri ini terjerat
Penat dan lelah
Saat ini aku di genggam labirin
Menuju negeri penuh fikir

Hempas menuju kediaman asa
Bahasa ada namun tak berarti
Suara yang berhutang
Menjadikan ini makin berat

Raga jatuh di ngarai fikir
Ngarai gelap tiada akhir
Menunggu cahaya tunjukkan arah pulang
Tak datang, tersesat hingga lelap menjelang

Ingin ku rangkai batu nisan
Dibingkai bunga lintas generasi
Menelanjangi rasa takut
Ketika aku bukanlah dia tanpa aku

In colaboration with Aldy Fauzan Julfiansyah and Awal Pasha Fatahillah

Posted in Film

Review film I Love You from 38.000 feet

Sutradara : Asep Kusdinar
Penulis Skenario : Sukhdev Singh, Wicky V Olindo
Pemain : Michelle Ziudith, Rizky Nazar, Derby Romero, Ricky Cuaca,Tanta Ginting,Amanda Rawles

———————————

“ Pesan Tersirat “

I Love You From 38.000 feet adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Tisa TS dan diproduksi oleh Screenplay Films yang bekerja sama dengan Legacy Pictures yang ternyata ada pesan cinta tersirat dari film ini. mungkin beberapa penonton tidak menyadarinya ini karena pesan ini muncul saat ‘credit tittle’ — In Memoriam Khairunisa —

Jadi, siapakah khairunisa ini ?

Almarhumah khairunisa, pramugari Air Asia yang mengalami musibah kecelakaan pesawat 28 Desember 2014. Almarhumah menulis “I Love You from 38.000 feet” lalu singgah ke akun instagram.

Lalu “I Love You from 38.000 feet” menjadi inspirasi untuk Screenplay menjadikan judul produksi filmnya. Namun film ini bukan cerita asli almarhumah Khairunisa “kami tidak ingin membuat film tentang kesedihan atau musibah. Kami juga tidak ingin menjual air mata dari musibah orang lain” jelas Wicky V Olindo produser Screenplay Film.

Melalui film ILY from 38.000 ft, Screenplay Film Ingin memberikan apresiasi atas pesan cinta yang inspiratif tersebut. Dan kekuatan cinta yang indah itu terwakilkan melalui tokoh Aletta ( Michelle Ziudith) dan Arga (Rizky Nazar).

Alleta merupakan tokoh yang memiliki sifat sangat pemberani, mudah bergaul dan menurut saya tokoh Alleta akan menjadi inspirasi bagi wanita-wanita yang sedang merasakan jatuh cinta bahwa yang memulai untuk pendekatan terlebih dahulu atau menyatakan cinta pertama kali itu tidak ada salahnya, karena di zaman modern ini banyak sekali wanita yang mengutamakan ‘gengsi’ daripada perasannya.

Arga dan Aletta adalah dua orang yang tidak saling kenal, hanya karena Arga yang menolong Aletta dari manusia alay di pesawat lalu semuanya berlanjut hingga Aletta menjadi host di sebuah acara yang di produksi oleh Arga dan kawan-kawannya “Orang yang saling nggak mengenal pun bisa saling jatuh cinta dan bahagia” kutipan film ILY from 38.000 ft

Meski Aletta sudah dipilihkan jodoh oleh keluarganya dengan keturunan ningrat juga, namun kekuatan cinta Alleta dan Arga memang tidak bisa dipisahkan, entah itu ijab kabul yang hampir membuat Aletta dengan lelaki lain atau Arga yang selama setahun menghilang entah kemana. Tetap saja pada akhirnya mereka akan bersama.

Dan ada bagian yang membuat saya makin menyukai film ini, yaitu ketika saya dibuat pangling oleh hamparan surga dunia dengan padang rumput yang indah kijang-kijang yang sangat menawan dan komodo yang letaknya di ujung timur pulau Jawa ini berhasil dieksplotasi keindahannya. Surga dunia itu diberi julukan sebagai Africa Van Java karena tidak berbeda jauh dengan yang ada di Africa sana atau nama tempat nya adalah Taman Nasional Baluran Banyuwangi.

Film ini bahaya bagi anda yang menderita ‘baper’ alias bawa perasaan, karena setelah menontonnya pasti akan susah ‘move on’ dan terus-terusan ‘baper’ —tapi saya enggak, wkwk— yang jelas film ini bisa menyihir dan mengemudikan rasa anda. Selamat menonton