Posted in Poetry

Puisi Buaya 2 

​–Sahabat Buaya–

Tanpa peringatan, Hujan datang.
Penat seakan memeluk. 
Raga sepenuhnya tak berdaya. 
Memancing masa yang sudah berlalu, untuk datang. 

Nakal! 
Tak berani mengaku
tapi berani menampakan. 

Ngarai berair memberitahu. 

Ternyata, Dia adalah sahabat Buaya!

All the love, Wida Nur Haliza

Posted in Poetry

Puisi Buaya 1 

​–Buaya bercula dua–

Ranah perasaanku sudah panas!
Hatiku tidak sekuat dahulu!
Mataku sudah terlampau bosan!

Kenapa, makhluk aneh itu selalu muncul!
Seram juga.
Melihat yang seharusnya tidak kulihat. 
Marah juga. 
Mengetahui bahwa sosok itu terus muncul.

Tak berguna Aku bergulat dengan rasa yang sudah mati! 

Enyah sana! 

Dasar, Buaya bercula dua!

All the love, Wida Nur Haliza