Posted in Books

Resensi Buku Garis Waktu – Fiersa Besari 

​Judul: Garis Waktu 

Penulis: Fiersa Besari 

Penerbit: MediaKita 

Bahasa: Indonesia 

Tebal halaman: 210 halaman 

Cetakan pertama: 2016 

ISBN: 9789797945251

Genre: Kumpulan Cerita 

Pengulas: Wida Nur Haliza 

———————————-

Garis waktu adalah kumpulan cerita atau rangkuman tulisan yang dibuat oleh Fiersa Besari. Fiersa Besari (atau akrab disapa Bung) adalah seorang musisi independen asal Bandung. Yang memulai eksistensinya didunia musik pada tahun 2012 dengan meluncurkan album berjudul “11:11” lalu kembali membuat album pada tahun 2013 yang berjudul “Tempat Aku Pulang” dan album “Konspirasi Alam Semesta” pada tahun 2015 . Tetapi, pada album Konspirasi Alam Semesta, Bung tidak hanya membuat lagu, tapi juga sebuah albook ( album dan buku) yaitu peleburan antara sastra dan musik, dengan menyuguhkan cerita tentang cinta. 

Garis Waktu adalah buku pertama dari Bung. Bung memberikan kesan yang baik dibuku pertamanya, karena selalu ada warna yang berbeda dari buku lainnya, yang membuat pembaca akan selalu menunggu karya selanjutnya dari Bung. Selain pembaca dibuat jatuh cinta oleh setiap kata-kata yang dihidangkan oleh Bung. kutipan-kutipan pada buku ini pun dapat dijadikan inspirasi atau pelajaran untuk kehidupan pembaca.  
Berikut adalah satu dari beberapa kutipan yang ada di buku Garis Waktu 

“Emosi hanya akan membuat seseorang menjadi bodoh. Marah tidak marah, masa lalu tidak bisa diubah. Dan angkara tidak bisa memperbaiki apapun” 

“Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu”

“Maka dari itu, temani langkahku dalam perjalanan menuju kedewesaan. Tegapkan aku bila aku jatuh. Rundukkan aku saat terlampau angkuh. Karena tatkala jiwaku rapuh, kaulah yang mampu membuatku kembali utuh. Jadikan aku bagian hidupmu. Libatkan aku dalam sepak terjangmu. Percayalah, kau selalu ada di degup jantungku”

“Tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi, aku bersyukur lahir di keluarga ini dari rahim seorang perempuan yang mengagumkan” 


“Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur… Kau juga” 

Selain itu, kumpulan cerita ini terkesan tidak terlalu banyak basa-basi, meskipun diceritakan dari tahun 2012-2016. Atau bisa dikatakan juga bahwa kumpulan cerita ini singkat namun rapih dan banyak kesan. 

Ceritanya sangat melatih hati agar tetap tegar, dan tidak terlalu bersedu sedan , saat tertolaknya semua harapan. 

penggunaan bahasanya yang indah tidak akan membuat pembaca bosan.

Ditambah lagi dengan adanya versi lagu dari Garis Waktu, yang semakin membuat para pembaca baperrrrrr. 

 Lagu Garis Waktu dari Fiersa Besari dapat kamu unduh di sini

 
Selamat membaca dan selamat baper

Posted in Books

Review buku FOUR -Veronica Roth 

Judul buku : FOUR

Penulis : Veronica Roth 

Penerjemah : Esti Budihabsari

Penerbit : PT Mizan Pustaka

Genre : Distopia

Bahasa : Indonesia

Cetakan 1 : Desember 2014

Tebal : 288 halaman

ISBN : 978-979-433-859-9

Harga : Rp. 59.000-,

Rating : 5/5

 

SINOPSIS

Dua tahun sebelum Beatrice Prior menentukan takdirnya, putra pemimpin Abnegation melakukan hal yang sama. Tobias Eaton berkhianat dari Abnegation, berpindah ke Dauntless, dan berubah menjadi Four. Mencari kebebasan dan kehidupan yang bebas dari masa lalu. Ternyata di Dauntless pun Four masih meragukan pilihannya. Apalagi secara tak sengaja dia mengetahui persekongkolan antara pemimpin Dauntless dan Erudite. Sementara, sang ibun yang ternyata masih hidup menginginkannya bergabung dengan factionless.

Haruskah Four kembali berkhianat? Pantaskah faksi ‘tanoa pamrih’ yang ternyata menyembunyikan monster sekejam Marcus Eaton diselamatkan? Four dihadapkan pada pilhan sulit. Mungkinkah pengkhianat memunculkan kebebasan?

Four: A Divergent Collection, mengisahkan perjalanan Divergent Trilogy dari sudut pandang Tobias Eaton. Dengan bonus tiga kisah eksklusif bersama Tris. Kisah pelengkap Divergent Trilogy yang romantis penuh aksi.

 
REVIEW

Divergent Trilogy adalah novel bergenre distopia— menceritakan keadaan dunia yang lebih buruk dari sekarang, faktornya bisa dari perang atau pemerintahan ditaktor — membuat nama Veronica Roth mendunia yang membuat debutnya langsung menjadi fenomena dan mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain Favorite Book Fiction 2012 dari Goodreads dan Best Goodreads Author. Divergent trilogy banyak sekali digemari oleh anak remaja, apalagi ketika melihat Four yang diperankan oleh Theo James di film, dan Shailen Woodley yang sangat mahir memerankan perannya. Tokoh Four tak pernah menghilang—dia masuk ke cerita sebagai Four, instruktur, teman, kekasih, dan pasangan setara Tris. Four selalu menjadi karakter yang ingin aku kembangkan karena dia selalu terasa hidup bagiku saat dia muncul di tulisan, dia sangat kuat bagiku terutama dari caranya terus mengatasi kesulitan, dan bahkan di beberapa kesempatan, dia justru berkembang karena kesulitan itu. Jelas Veronica Roth di bagian ‘pengantar penulis’ didalam buku FOUR.

Memang dari pertama saya menonton film Divergent, Insurgent, dan Allegiant. Sosok Four adalah tokoh yang membuat penasaran, bagaimana masa lalunya, bagaimana sudut pandangnya dalam bagian ini-itu atau mengapa dia menakuti ayahnya.

Dari buku FOUR yang menggunakan sudut pandang Four ini telah menghapus semua rasa penasaran saya.

Tobias Eaton adalah putra dari pemimpin Abnegation, yang ingin bebas dari masa lalunya, yang ingin bebas dari ayahnya. yang bisa ia lakukan dengan mengkhianati Faction nya sendiri—Abnegation— . saat simulasi Tori—pengawas simulasi— sudah mengetahui apa yang terjadi pada Tobias, namun ia memberitahu Tobias bahwa hasilnya adalah Abnegation. Tobias sama sekali tidak senang kabar bahwa hasilnya adalah Abnegation. “apa saja. Apa saja asal bukan Abnegation” hlm 18

“Apabila kau memilih Abnegation, kau tak akan bisa lari darinya.” Hlm 35

Aku ingin bebas

Aku ingin bebas

Aku ingin bebas

Tiga kata yang ia lakukan ia akan bebas, dan jika ia tak melakukannya ia akan dikelilingi rasa cemas dan takut.

Lalu, Dauntless adalah pilihannya. Pun yang mengubahnya dari si kaku yang lemah menjadi kuat dan termasuk orang pertama yang hanya memiliki empat ketakutan, itulah mengapa Tobias mengubah namanya menjadi Four.

Tetapi Four masih ragu dengan pilihannya, dengan menjadi Dauntless semua ketakutannya masih belum menghilang. Lalu satu hal yang membuatnya semakin kacau ketika seorang wanita yang sudah lama menghilang, muncul kembali dan membujuk Four untuk menjadi Factionless. Apalagi ketika Four menangkap basah rencana keji Erudite dengan Dauntless. Dan berita duka ketika Amar—sahabatnya— meninggal. Belum lagi Eric yang selalu tidak ingin kalah saing dengan Four. Jeanine yang terus curiga pada dirinya, dan ayahnya muncul sebagai ketakutan pertamanya yang membuatnya ciut. Lalu datang seorang gadis Abnegation yang telah mencuri hatinya.

Semua masalah yang dihadapi Four ini yang membuat buku FOUR sangat betah untuk dibaca. Apalagi kalian penggemar Divergent Trilogy, buku ini wajib kalian baca. Kalian akan menemukan sosok Four dari yang lemah hingga bijaksana dan luar biasa.

Tidak ada kekurangan untuk buku ini, saya menikmati setiap bab yang disuguhkan oleh Veronica Roth.

ONE CHOICE WILL FREE HIM